JNE Gandeng Pengacara Kondang Hotman Paris Sebagai Kuasa Hukum Terkait Kasus Bansos Tertimbun

Perusahaan layanan ekspedisi JNE menggaet pembela perkara beken Hotman Paris Hutapea untuk tangani perkara beras bantuan sosial membusuk yang dipendam di Depok. Hotman Paris bakal mengadakan temu wartawan siang hari ini berkaitan perkara itu.

Hotman Paris pihaknya akan memperjelas beberapa soal berkaitan beras bantuan sosial yang dipendam JNE di Depok.

“(Akan memberikan) hak jawab JNE atas kabar berita dakwaan tumpukan beras berwujud barang paket bantuan sosial Presiden RI (beras Banpres) yang dipendam/dikubur di area Daerah Serab, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok,” kata Hotman Paris Rabu (3/8/2022).

Tidak hanya itu, Hotman Paris juga memberikan somasi pada beberapa pihak yang dipandang udah memfitnah JNE sebagai clientnya.

“Somasi terbuka kepada beberapa pihak yang membuat fitnah,” katanya.

Konfrensi pers digelar di Jet Ski Kafe, PIK, Jakarta Utara, Kamis (4/8) esok siang.

Awalnya, pihak JNE yang diwakilkan kuasa hukum Anthony Djono memperjelas masalah beras bantuan sosial yang dipendam itu. Menurut dia, beras itu telah menjadi punya JNE lantaran JNE sudah mengganti beras bantuan sosial yang hancur itu.

“Beras yang ini hari Saudara saksikan dikubur, itu bukan beras bantuan sosial, itu yaitu beras punya JNE. Mengapa dikubur? Lantaran beras itu telah hancur,” kata Anthony, Rabu (3/8/2022).

Disamping pihak JNE,Ā  TKP ini dihadiri oleh pihak Kemensos RI dan Polres Metro Depok, Polda Metro Jaya, dan Rudi Samin yang mengakui memiliki tempat.

Lantas Anthony memperjelas argumen beras itu dipendam oleh pihak JNE. Dia pun menyampaikan jika beras bantuan sosial itu dipendam lantaran situasinya hancur dan tak pantas konsumsi.

“Sesudah beras dari gudang Bulog diambil, diperjalanan ada yang terkena hujan. Hingga itu biasa sajalah basah, ada berjamur, itu sudah tak pantas konsumsi,” tuturnya.

šŸ‘‰TRENDING:  Anji Mengungkap Sering Mendapatkan Pekerjaan Dari Polres Jakbar

“tidak mungkin beras hancur kita distribusikan pada orang. Tidak mungkin beras hancur kita kasih pada yang terima manfaat,” tambah Anthony.

Sebagai transporter, kata Anthony, JNE bertanggung-jawab atas kerusakan beras bantuan sosial itu dan menggantinya. Anthony mengakui sampai sekarang ini tak ada yang terima manfaat yang komplain tentang ini.

“Transporter kami bertanggung-jawab, kita tukar semua beras yang hancur. Ada tidak yang terima manfaat yang protes? Hingga sampai ini hari tak ada. Kita telah tukar semua . Maka tak ada rugi sedikitpun,” katanya.

Polda Metro Jaya memeriksa area beras bantuanĀ sosial yang dilumpukkan di Sukmajaya, Kota Depok. Polda Metro masih menyidik apa beras dipendam adalah beras hancur atau penumpukan.

“Persoalannya yaitu, itu yaitu beras penumpukan atau beras hancur, dan lain-lain, itu kami masih melaksanakan proses pengumpulan bukti-bukti . Maka saya tidak bisa mengemukakan beras itu beras apa. Kelak barangkali up-date hasil pengumpulan bukti-bukti akan kami berikan,” kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis, Rabu (3/8/2022).

Beberapa orang udah dicheck berkaitan penemuan beras tersembunyi itu. Berdasar informasi dari JNE, polisi mengemukakan beras yang dipendam sekitar 3,4 ton.

“Hasil sementara yang kami bisa dari informasi JNE itu 3,4 ton,” tukasnya.

Auliansyah belum katakan ada berapakah orang yang udah dicheck. Ia berkata akan mengemukakan perubahan hasilĀ dari pengumpulanĀ bukti-bukti kejadian ini.

“Kami masih minta informasi, mulaiĀ dengan hulu ke hilir. YangĀ tentu kelak akan kita buat apa yang terjadi sebetulnya. Namun yang terjadi iniĀ hari, saya tidakĀ bisa memberinya informasi .Ā Maka saya mohon waktu, barangkali kelak akan kita up-date,” katanya.

Auliansyah pun tidakĀ bisa menegaskan apaĀ yang dipendam diĀ situ cuman beras atau ada bahan dasar lainnya.

šŸ‘‰TRENDING:  Ridwan Kamil Minta Usut Tuntas Dan Ikuti Prosedur Hukum Terkait Kasus Bansos Terkubur Di Depok

“Kita akan juga minta pakar agar tidak ada kasus yang muncul di masa yang akan datang. Apa itu cuman beras, atau ada lainnya, saya tidak bisa jawab saat ini,” ujarnya.